TANGERANG – Program penekanan penurunan angka stunting terus di lakukan oleh pemkab tangerang melalui Dinas Kesehatan, yang saat ini tengah gencar gencar nya melakukan penguatan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang bertugas mengkoordinasikan dan melaksanakan program pencegahan stunting di suatu wilayah atau masyarakat, bertempat di aula Kecamatan Jambe, Selasa (29/10/2024).
TPPS adalah tenaga ahli dibidang dibidang stunting yang telah ditetapkan kabupaten/kota untuk membantu Kecamatan dan desa, yang bertugas mengkoordinasikan, mensinergikan, mengevaluasi, efektif, konvergen, dan terintegrasi.
TPPS Kecamatan dan Desa/Kelurahan menjadi ujung tombak dalam pencegahan dan penurunan angka stunting dalam hal mengumpulkan data stunting, TPPS tidak dapat bekerja sendiri, mereka adalah tim yang tak terpisahkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr. H. Achmad Muchlis, MARS menjelaskan bahwa hari ini adalah pembekalan materi dalam percepatan penurunan stunting dari narasumber, mereka di berikan pengayaan ilmu lagi bagaimana untuk mencegah dan menurunkan angka stunting.
“Adanya intervensi dan pendampingan untuk datang ke posyandu, dengan harapan sebelum usia balita mencapai 5 tahun sudah ada intervensi, juga adanya makanan tambahan bergizi dan makanan protein hewan,”ucapnya.
H.Muchlis juga menambahkan saat ini Dinkes dalam hal penurunan angka stunting ini memastikan semua program berjalan dengan melakukan intervensi spesifik.
“Intervensi kepada remaja putri, ibu hamil yang bermasalah dengan gizi, memberikan edukasi tumbuh kembang, dengan hal tersebut diharapkan masyarakat dapat mencegah stunting,”pungkasnya.
Sebagai informasi jumlah angka stunting di Kabupaten Tangerang saat ini berjumlah 17.175, berdasarkan hasil gerebeg stunting per bulan Juni 2024.
Stunting adalah Kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan.
Beberapa langkah penting untuk mencegah stunting, di antaranya: Nutrisi ibu hamil, ASI eksklusif, Makanan pendamping ASI (MPASI), Edukasi dan konseling, Perhatian khusus pada bayi prematur, Peran ahli gizi dan petugas kesehatan.
