Warga Desa Kadu Jaya Gelar Aksi Demo, Dipicu Ketidakpuasan SPMB

IMG 20250626 WA0147

TANGERANG – Warga Desa Kadu jaya Kecamatan Curug menggelar aksi demo di depan SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang. Aksi ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang memberlakukan persyaratan domisili yang dianggap memberatkan. Banyak anak-anak di wilayah desa Kadu tersebut tidak dapat melanjutkan pendidikan mereka akibat syarat yang ketat pada Kamis (26/06/2025).

Persyaratan SPMB yang Menjadi Sorotan warga Desa Kadu, sehingga mengeluhkan bahwa alur SPMB yang ada tidak hanya mengharuskan calon siswa untuk memenuhi syarat domisili, tetapi juga melampirkan dokumen lain seperti nilai rapot 5 semester, Kartu Keluarga (KK) yang diterbitkan dalam satu tahun terakhir, dan surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) dari orang tua. Hal ini membuat banyak anak yang ingin bersekolah terhalang.

Jono, salah satu warga yang tinggal sangat dekat dengan sekolah, mengungkapkan kekecewaannya. “Kami sudah mendaftar secara online, tetapi anak saya tidak ada dalam daftar penerimaan. Ini sangat mengecewakan,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya mempertimbangkan jarak domisili dalam proses penerimaan siswa.

Bacaan Lainnya

IMG 20250626 WA0148

Zeny, orang tua siswa lainnya, berharap agar tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Ia meminta pihak sekolah untuk lebih memahami situasi warga Kadu jaya dan mengutamakan anak-anak yang berdomisili dekat dengan sekolah. “Kami ingin anak-anak kami memiliki kesempatan yang sama untuk bersekolah tanpa harus melalui proses yang sulit,” ungkapnya.

Sementara Rofi, perwakilan Karang Taruna Desa Kadu jaya menambahkan bahwa sekitar 12 anak dari RT 01/02 tidak diterima di SMA Negeri 3 meskipun rumah mereka berdekatan dengan sekolah. Ia menegaskan bahwa mereka akan terus menyuarakan aspirasi masyarakat jika tidak ada tanggapan dari pihak sekolah.

Tindakan Selanjutnya, Warga Desa Kadu jaya berencana untuk mengambil langkah lebih lanjut jika tuntutan mereka tidak didengar.

“Jika aksi ini tidak diterima, kami akan melanjutkan ke pemerintah daerah, provinsi, atau kementerian pendidikan. Kami berjuang demi masa depan anak-anak bangsa,”tegasnya.

Aksi demo ini mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem penerimaan yang dianggap tidak adil. Warga berharap agar pihak sekolah dan pemerintah mendengarkan aspirasi mereka demi masa depan pendidikan anak-anak di Desa Kadu jaya Dengan harapan akan adanya perubahan, mereka ingin memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Saat awak media ingin konfirmasi Kepala Sekolah enggan di wawancarai, hingga berita ini di tayangkan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *