TANGERANG – Wilayah Kabupaten Tangerang, yang dikenal sebagai salah satu wilayah berkembang di Banten, saat ini dihadapkan pada isu janji politik yang semakin mendesak, Menjelang pemilihan umum mendatang, para calon kepala daerah berlomba-lomba menawarkan program-program ambisius untuk menarik perhatian masyarakat, Senin (23/09/2024).
Namun, di tengah euforia kampanye, masyarakat mulai mempertanyakan seberapa realistis janji-janji tersebut.
Salah satu isu utama yang diangkat adalah sekolah gratis, kesehatan gratis,infrastruktur, dan Lapangan kerja untuk masyarakat, Banyak calon yang berjanji untuk memperbaiki program tersebut, seperti membangun fasilitas publik, dan meningkatkan lapangan tenaga kerja.
Namun, beberapa warga mengungkapkan skeptisisme,”Sudah banyak janji serupa sebelumnya, tetapi hasilnya masih minim,” ungkap Siti, seorang warga Kecamatan Sepatan Tangerang.
Selain itu, janji untuk meningkatkan layanan kesehatan dan pendidikan juga menjadi sorotan.
Masyarakat berharap agar program-program tersebut tidak hanya sekadar slogan, tetapi benar-benar dapat diimplementasikan,” tandasnya.
Hal ini serupa juga disampaikan oleh Budi, seorang warga biasa di wilayah kecamatan sepatan, yang mengatakan, “Kami butuh bukti nyata, bukan hanya retorika.”
Dalam konteks ini, transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci. Warga Kabupaten Tangerang mendambakan keterlibatan aktif dalam proses pengawasan, agar janji-janji politik tidak hanya menjadi kata-kata kosong.
“Dengan semakin cerdasnya masyarakat dalam menilai calon pemimpin, harapan akan terciptanya perubahan yang nyata tetap menyala, meskipun tantangan tetap ada,” imbuhnya
Masyarakat berharap pemimpin yang terpilih dapat benar-benar mewujudkan harapan mereka, bukan sekadar meraih suara, pungkasnya